The Dean of FISIP UNAIR’s Perspective on the Role of Education for the Youth in Interpreting Independence Day

Dalam suatu wawancara bersama Prof. Bagong Suyanto, Dekan FISIP UNAIR, beliau mengungkapkan bahwa kemerdekaan merupakan hadiah berharga bagi Indonesia. Dia mengatakan, “Ini akan menjadi momen yang patut diingat karena telah membebaskan manusia dari situasi yang membatasi kebebasan.” Beliau menambahkan bahwa dibandingkan dengan para lansia atau orang tua yang secara langsung merasakan penderitaan akibat penjajahan, generasi muda di era saat ini sulit untuk diharapkan menghargai kemerdekaan.

Mengatasi hal ini, menurut Prof. Bagong, generasi muda perlu memahami sejarah bangsa Indonesia dengan lebih baik. “Generasi muda perlu mengonstruksi kembali makna kemerdekaan sesuai pandangan mereka sendiri, dengan cara mempelajari sejarah dan membandingkannya dengan sejarah negara lain,” jelasnya.

Karena itu, pendidikan memegang peran penting dalam melanjutkan dan memastikan generasi muda memahami arti kemerdekaan. Pendidikan sejatinya bertujuan untuk membentuk sikap kritis, dan para dosen memiliki tanggung jawab dalam membuka ruang dialog serta menjadi teladan. Sikap kritis membantu mahasiswa merenung dan melihat kembali akar historis perjuangan bangsa Indonesia untuk meraih kemerdekaan. Prof. Bagong juga menekankan pentingnya menanamkan semangat historis pada generasi muda saat ini, khususnya semangat rela berkorban dan berpikiran kolektif.

Selain itu, nilai-nilai kemerdekaan dan semangat perjuangan harus diaplikasikan dalam konteks zaman sekarang. Hal ini karena tantangan yang dihadapi oleh generasi muda saat ini berbeda dengan masa penjajahan. Karenanya, aspek yang lebih diutamakan adalah bagaimana generasi muda dapat mewujudkan kemerdekaan dengan cara yang positif dan bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.