SURABAYA – ADM WEB | Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Canberra sukses menggelar sharing session di ruang Adi Sukadana, FISIP UNAIR, pada hari Senin (29/08/2023). Dalam kesempatan tersebut, Najib menerangkan bahwa Australia merupakan negara tujuan terbesar pertama bagi mahasiswa Indonesia untuk melanjutkan pendidikan mulai dari jenjang vokasi hingga doktoral
Tidak hanya membahas mengenai pendidikan, Najib juga menyampaikan kemudahan berkarir di Negeri Kanguru. “Hampir semua bidang di Australia kekurangan tenaga kerja. Sehingga, mudah memperoleh pekerjaan di Australia asalkan memiliki skill yang mumpuni. Australia sangat welcome dengan orang-orang yang memiliki keterampilan,” paparnya.
Lebih lanjut, alasan kebanyakan orang memilih Australia sebagai tujuan menempuh pendidikan atau berkarir, antara lain kesempatan mendapatkan kehidupan lebih baik, beberapa kampus di Australia termasuk ke dalam top 100 universitas terbaik di dunia, serta letak geografis yang berdekatan.
Selain itu, terdapat kemudahan mendapatkan penghasilan tambahan melalui part time serta magang karena luasnya lowongan pekerjaan. “Hanya 3% warga negara Australia yang unemployment karena hanya sedikit jumlah penduduknya sehingga kesempatan bekerja lebih tinggi,” terang Najib.
Di sisi lain, Najib juga turut menjelaskan informasi mengenai beasiswa yang tersedia baik dari pemerintah Indonesia maupun Australia. Hal tersebut memudahkan bagi warga FISIP yang berencana memperbaiki kehidupan karena tidak perlu risau terkait biaya.
Dimas Fajar, salah satu peserta kegiatan sharing session dari Sosiologi, merasa mendapatkan pemahaman baru setelah mengikuti acara ini. “Prof. Najib memaparkan cukup lengkap terkait kondisi belajar dan bekerja di Australia. Secara tidak langsung, hal ini bisa memotivasi kita juga untuk mencari informasi terkait persyaratan untuk belajar atau bekerja di sana,” ungkapnya.
Artikel ini merefleksikan poin ke-4 dan ke-16 SDGs yang dicanangkan oleh PBB. (DFD)
source
https://unair.ac.id