Preparation of the Sociology Study Program towards FIBAA Accreditation

SURABAYA – ADM WEB | Foundation for International Business Administration Accreditation (FIBAA) merupakan lembaga akreditasi bertaraf internasional yang menjamin mutu dan kualitas pendidikan sesuai kriteria European Association for Quality Assurance in Higher Education (ENQA).  Akreditasi oleh FIBAA diakui secara global. Maka dari itu, tidak sedikit program studi (prodi) dari seluruh perguruan tinggi yang berlomba-lomba memperoleh akreditasi tersebut. Salah satunya adalah prodi Sosiologi FISIP UNAIR.  

Impact yang diperoleh Sosiologi FISIP UNAIR jika memperoleh akreditasi tersebut adalah dapat meningkatkan kualitas sekaligus posisi prodi Sosiologi UNAIR itu sendiri. Selain itu, bagi lulusan prodi Sosiologi UNAIR, mampu diakui kualitasnya dalam persaingan global.  

Namun, untuk sanggup mengantongi hal di atas, terdapat beberapa kriteria atau standar utama yang harus dipenuhi. Salah satunya adalah  ketepatan antara capaian pembelajaran dengan profil lulusan, melingkupi kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi serta dukungan ketersediaan sarana prasarana yang memadai baik di level program studi maupun universitas.  

Ratna Azis Prasetyo S.Sosio., M.Sosio mengungkapkan lebih rinci mengenai kriteria penilaian. “Jika kurikulum mengarah pada profil lulusan sebagai peneliti, perencana pembangungan dan rekayasa sosial, jurnalis, praktisi dan sebagainya, maka bagaimana kurikulum tersebut diimplementasikan melalui berbagai metode pembelajaran.” 

Oleh karena itu, persiapan yang dilakukan oleh prodi Sosiologi FISIP UNAIR sudah dilakukan sejak tahun 2022. “Prosesnya sangat panjang. Dimulai dari mempersiapkan dokumen kurikulum, dokumen Self Evaluation Report (SER), dan dokumen-dokumen pelengkapnya untuk di-submit. Saat ini, kami sedang persiapan tahap visitasi yang kemungkinan akan dilaksanakan 21 November nanti,” papar Ratna.  

Panjangnya proses persiapan dan banyaknya dokumen pendukung yang diperlukan menyebabkan proses akreditasi ini tidak hanya melibatkan para dosen saja, tetapi sinergi dari berbagai pihak di tingkat rektorat, fakultas, prodi, hingga mahasiswa maupun alumni. Maka dari itu, akreditasi internasional bukan hanya tanggung jawab prodi, melainkan kerja kolektif dari institusi.  

Ratna tak luput menyampaikan harapannya selama proses persiapan akreditasi FIBAA ini. “Harapannya tentu saja berjalan lancar dan mendapatkan hasil sesuai yang diharapkan. Karena impact-nya tidak hanya untuk prodi tetapi juga untuk para lulusan kami kedepannya,” pungkas Ratna.  

Artikel ini memuat poin keempat Sustainable Development Goals (SDGs) PBB (DFD)

source
https://unair.ac.id