Collaborating with IFI and Wisma Germany, UNAIR Holds Global Photography Seminar

SURABAYA–ADM WEB | Berkolaborasi dengan Wisma Jerman dan Institut Francais Indonesie (IFI), UNAIR sukses menyelenggarakan seminar fotografi global pada Kamis (14/9/2023) dan Jumat (15/9/2023). Seminar yang bertajuk “1st Global Colloquium on Photography and New Media Education for Youth Empowerment” tersebut digelar di Aula Majapahit, Gedung ASEEC. FISIP UNAIR turut mengambil bagian sebagai penyelenggara utama. 

Seminar fotografi global merupakan sebuah rangkaian acara yang dimulai dengan residensi 12 mahasiswa di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.  Para residen merupakan mahasiswa dari tiga negara, yaitu Indonesia, Prancis, dan Jerman. Karya mereka kemudian dipresentasikan pada Kamis (14/9/2023).

Kolaborasi untuk Generasi Muda

“Acara ini merupakan momen yang tepat untuk mendiskusikan pentingnya kolaborasi global bagi pendidikan. Kami bangga sebagai tim, bukan hanya dengan Jerman dan Prancis, tetapi juga dengan negara mitra lain. Kami sudah berkoordinasi dan berkomunikasi sangat intens untuk menyelenggarakan acara ini. Harapannya, kita bisa berkontribusi dan menciptakan inovasi untuk fotografi dan media,” tutur Prof. Dr. Ni Nyoman Tri Puspaningsih, M.Si selaku Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, dan Pegembangan Komunitas.

Mr Jules Irrmann, Kepala IFI, seminar fotografi global merupakan sebuah kolaborasi enam negara, yaitu Indonesia, Prancis, Jerman, Uni Eropa, Australia, dan Jepang. Seminar tersebut telah memperkuat relasi antarnegara untuk menjalin kerja sama yang berkelanjutan di masa mendatang. Selain itu, seminar fotografi global juga menjadi wadah untuk berdiskusi mengenai masalah multidimensi di era digital saat ini. 

Kesan dari Para Residen 

Para residen kemudian diberi kesempatan untuk mengungkapkan kesan mereka selama mengikuti residensi di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Residensi yang mereka jalani menjadi momen yang tepat untuk belajar hal baru dan menjalin kolaborasi dengan mahasiswa lain. 

“Kami belajar budaya yang berbeda dan mengembangkan ide-ide baru. Secara pribadi, saya sangat takjub dengan pemandangan dan kultur di sana,” ujar Lasse Branding, residen dari Jerman. 

Makna dari Foto

Selepas mengungkapkan kesan, para residen pun mempresentasikan fotot-foto yang telah mereka ambil selama di Bromo. Setiap residen tentu memiliki tema tersendiri untuk foto mereka. Setiap foto yang mereka ambil pun memiliki cerita dan makna tersendiri yang sulit untuk dideskripsikan. Ada banyak rasa dan persepsi ketika melihat foto-foto yang telah diambil oleh para residen.

Bromo Bukan Hanya Tentang Wisata

“Foto-foto yang telah diambil oleh para residen tentunya menjadi pesan untuk disampaikan kepada masyarakat luas. Ada yang memotret bertemakan budaya, adat, alam, hingga kepercayaan masyarakat Tengger. Namun, Bromo bukan hanya tentang wisata. Ada peran masyarakat Tengger di dalamnya. Masyarakat Tengger tidak hanya hidup dari Bromo, tetapi juga menghidupi Bromo,” ungkap Yuliati Umrah, Direktur Yayasan ALIT

Artikel ini merefleksikan nilai SDGs ke-4 Quality Education dan ke-17 Partnerships for the Goals (AS)

source
https://unair.ac.id