BEM FISIP UNAIR Collaboration with Friend Herman Bimo Holds Film Screening "Yang Never Disappears"

SURABAYA – ADM WEB | BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) FISIP UNAIR sukses menyelenggarakan kegiatan menonton film dokumenter bersama yang bertajuk “Yang Tak Pernah Hilang” pada Rabu (07/02/2024).  

Acara tersebut diselenggarakan di aula Adi Sukadana FISIP UNAIR dan dihadiri oleh Prof. Dr. Hotman Siahaan, Drs. selaku guru besar Sosiologi. 

Tuffahati Ullayyah, presiden BEM FISIP UNAIR periode 2024/2025 mengatakan bahwa  Film tersebut berisi tentang hilangnya Herman Hendrawan (mahasiswa Ilmu Politik angkatan 1990) dan Bimo Petrus (mahasiswa Ilmu Komunikasi angkatan 1992).  

“Film ini garapan dari kawan Herman Bimo, ada Mas Dandi, ada direktur dan tim yang lain. Kawan Herman Bimo ini adalah kelompok  aktivis 98 yang waktu itu pro-demokrasi dan salah dua teman mereka ini hilang yang bernama Herman dan Bimo dan kemudian membuat komunitas yang bernama Kawan Herman Bimo,” ungkap tuffa.  

Selain memberikan feedback positif, Hotman juga memberikan apresiasi terhadap film tersebut. Selain itu, kru film dan Kawan Herman Bimo cukup banyak mendapat dukungan selama proses penggarapan film.  

Tujuan Pembuatan Film

Tuffa juga memberikan pesan bahwa film tersebut bertujuan untuk mengingatkan mahasiswa terhadap perjuangan aktivis 98 sebagai bentuk refleksi 26 tahun reformasi.  

Momentum ini menjadi salah satu pengingat agar di masa depan peristiwa pelanggaran HAM berat dan kediktatoran seorang pemimpin di tahun 1998 tidak terulang kembali. 

“Mas Herman dan Mas Bimo merupakan bukti nyata bahwa kediktatoran rezim itu saat itu benar adanya. Jadi jangan sekali kali kita melupakan hal hal yang pernah terjadi pada bangsa kita,” ungkap Tuffa. 

Selain itu, ketua BEM FISIP UNAIR itu juga menghimbau bagi seluruh pihak penikmat reformasi untuk tidak sekali-kali meninggalkan sejarah. Sebab, kebebasan demokrasi yang diperjuangkan oleh aktivis 98 merupakan hikmah terbesar yang dapat dirasakan hingga saat ini oleh anak bangsa. 

“Dalam hal ini, tujuan kita mengingat perjuangan Herman dan Bimo itu agar sejarah yang kelam di masa lalu perihal kediktatoran seorang orde baru itu harapan nya tidak terjadi di masa depan. Jadi jangan sekali kali melupakan sejarah,” pungkasnya. 

Artikel ini merefleksikan nilai-nilai Sustainable Development Goals (SDGs) Poin ke 4 yaitu Quality Education. (RAP)

source
https://unair.ac.id