Surabaya Cultural Odyssey 2024 Success, FISIP UNAIR Welcomes Students from Phillips-Marburg Universität, Germany

SURABAYA – ADM WEB |  FISIP UNAIR baru saja melaksanakan program internasionalisasi melalui agenda Surabaya Cultural Odyssey 2024. Kamis (7/3/2024) FISIP UNAIR menerima kunjungan dari Phillips-Marburg Universität, Jerman. Acara yang berlangsung di ruang Adi Sukadana tersebut bertajuk “Kunjungan Internasional & Diskusi Kebudayaan dari Phillips Marburg Universität, Jerman”.  

Phillips-Marburg Universität mengirimkan sebanyak 33 mahasiswanya untuk belajar budaya lokal Jawa di Surabaya. Agenda ini turut diramaikan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FISIP UNAIR. Harapannya kegiatan ini dapat menjadi wadah bagi mahasiswa FISIP untuk membangun relasi dengan global student.  

Surabaya Cultural Odyssey 

Lebih dalam, kegiatan ini dirancang untuk memperkenalkan budaya dan kearifan Surabaya kepada mahasiswa asing yang berkunjung. Selain itu, kesempatan ini menjadi sarana kampanye budaya lokal, khususnya aksara Jawa atau Hanacaraka. Mahasiswa Jerman juga akan dikenalkan filosofi budaya Jawa melalui aksara tersebut.  

Dhahana Adi atau yang akrab dipanggil Ipung selaku Cultural Program Assistant Wisma Jerman turut memberikan sambutan pada awal acara. 

“Kunjungan ini menjadi kunjungan pertama ke FISIP sebagai bagian dari MoU antara FISIP UNAIR dan Marburg Uiversität. Surabaya Cultural Odyssey adalah wadah untuk mempelajari budaya dan kearifan Surabaya bagi mahasiswa asing. Saya berharap dapat lebih banyak lagi berkolaborasi kedepannya, terutama dengan Goethe Institute,”  ungkap Ipung. 

FISIP UNAIR Sambut Mahasiswa Jerman 

Pertama kali tiba di FISIP UNAIR, para mahasiswa diajak untuk mengunjungi Museum Etnografi dan Pusat Kajian Kematian FISIP UNAIR. Agenda selanjutnya dibeberkan oleh Probo Darono Yakti, S.Hub.Int., M.Hub.Int. selaku dosen Hubungan Internasional.  

“Kegiatan ini akan berlangsung di Surabaya. Kita akan banyak berinteraksi dengan komunitas lokal, dan belajar kesenian tradisional,”  tutur Probo. 

Setelah itu, mahasiswa Jerman dikenalkan dengan berbagai budaya di Jawa Timur. Perkenalan kebudayaan dimulai dari, reog, pencak silat, lagu “Rek Ayo Rek” hingga wayang. Keseruan berlanjut ketika mahasiswa secara bersama-sama menari dengan diiringi lagu “Gemu Fa Mi Re” dan “Kewer-Kewer”. Selanjutnya, mahasiswa Jerman diajak untuk bermain permainan tradisional bersama dengan mahasiswa FISIP lainnya.  

Selanjutnya, akan ada agenda keliling Surabaya untuk memperkenalkan Kota Surabaya kepada mahasiswa Jerman. Selain itu, akan diadakan cultural practices di Balai Pemuda Surabaya. 

Mahasiswa Jerman tampak antusias menari bersama dan berinteraksi dengan teman-teman dari FISIP UNAIR. Mereka juga menunjukkan rasa semangat untuk belajar budaya lokal selama tinggal di Surabaya.  

Artikel ini merefleksikan poin ke-4 dan ke-17SDGs, yaitu Quality Education dan Partnership For The Goals (EI/AS).  

source
https://unair.ac.id