SURABAYA–ADM WEB |Departemen Antropologi sukses selenggarakan kuliah tamu bertajuk “Pengelolaan Migrasi dan Pengungsi Menurut IOM”. IOM (International Organization for Migration) merupakan organisasi antar-pemerintah yang bertugas untuk mengelola migrasi dan juga memberikan bantuan kepada para migran.
Kuliah tamu tersebut telah dilaksanakan pada Jumat (22/03/24) di ruang Adi Sukadana FISIP UNAIR dan dihadiri sekitar 40 mahasiswa S1 Antopologi.
Salah satu tujuan diadakan kuliah tamu tersebut adalah untuk memberi pembelajaran berkelanjutan tentang masalah migrasi dan migran.
Regina Maria Noya, selaku Head of Office IOM Surabaya menjelaskan bagaimana peran IOM untuk mengatasi berbagai permasalahan terkait migrasi dan migran. Regina menjelaskan bahwa pengungsi memiliki hak-hak tersendiri, seperti hak untuk tidak diusir dan mendapatkan pekerjaan yang layak.
Isu Global Terkait Migran
Regina mengungkapkan bahwa isu migrasi sudah saatnya diketahui oleh mahasiswa dan diharapkan untuk dipelajari secara keseluruhan.
“Tentu dengan kenal, mahasiswa juga bisa belajar tentang migrasi secara keseluruhan. Isu migrasi merupakan isu global, mahasiswa akan belajar dan suatu saat bisa mendukung migrasi yang teratur dan berperi kemanusiaan,” ujar Regina.
Terlebih lagi, Indonesia merupakan negara pengirim tenaga kerja terbesar sehingga diharapkan mahasiswa bisa mengenal IOM dan mengetahui bahwa migrasi saat ini perlu untuk diperhatikan.
Regina juga menyampaikan bahwa IOM bertugas untuk memberikan perlindungan dan bantuan kepada migran, termasuk memberikan keamanan yang teratur dan terkendali.
Urgensi Kuliah Tamu Dengan Mahasiswa
Kuliah tamu tersebut diselenggarakan agar mahasiswa dapat memiliki pemahaman dan memiliki pandangan terkait migran yang ada di Indonesia.
“Kuliah tamu ini penting agar mahasiswa tau tentang isu pengungsi, terlebih Indonesia adalah negara suaka bagi pengungsi. Seperti apa situasinya, aturan yang melindunginya dan apa saja kewajiban mereka,” ujar Regina.
Regina berharap dengan adanya kuliah tamu tersebut, mahasiswa bisa memberikan pemahaman kepada orang lain jika menemukan isu mengenai migrasi, membenarkan kesalahpahaman masyarakat, dan menjadi agent of change.
“Kami berharap mahasiswa dapat memberikan wawasan kepada orang lain hingga mereka bisa mengubah cara berfikir dan cara bertindak orang lain apabila kurang tepat dalam berperilaku kepada migran,”
Artikel ini merefleksikan nilai SDGs poin ke-4 yaitu Quality Education (RAP).
source
https://unair.ac.id