Preparing for a Doctoral Degree in Media and Communication, the Department of Communication Studies Conducts Comparative Studies to a Number of Leading State Universities

SURABAYA – ADM WEB | Dalam rangka mempersiapkan program studi S3 Media dan Komunikasi, Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UNAIR menggelar studi banding ke sejumlah PTN unggulan. Mulai dari Universitas Indonesia (UI), Universitas Padjadjaran (Unpad), serta Universitas Gadjah Mada (UGM).

Menurut keterangan Kepala Departemen Ilmu Komunikasi Titik Puji Rahayu, S.Sos., M.Comm., Ph.D., studi banding merupakan langkah penting yang harus dilakukan sebelum membuka program studi baru. Hal ini untuk memastikan bahwa program studi tersebut berkualitas tinggi, memenuhi kekosongan dalam bidang ilmu pengetahuan, dan memperkuat reputasi UNAIR sebagai World Class University.

“Kami (Departemen Ilmu Komunikasi) ingin belajar bagaimana UI, UNPAD, dan UGM merancang kurikulum S3 Media dan Komunikasi. Kami perlu memetakan apa saja ke-khasan dari tiga kampus tersebut dan mencakup apa saja bidang risetnya,” ujar Titik.

Dengan demikian, kehadiran S3 Media dan Komunikasi FISIP UNAIR mampu mengisi celah dalam ranah keilmuan dan membuka bidang kajian yang inovatif.

Lebih lanjut, Titik menyebut pihaknya juga ingin mengetahui bagaimana ketiga universitas terkait menyikapi Permendikbudriset No. 23 tahun 2023. Kontroversi Permendikbudriset No. 23 tahun 2023 dikhawatirkan akan berdampak negatif terhadap kualitas pendidikan di Indonesia.

Studi banding Departemen Ilmu Komunikasi FISIP UNAIR mendapat respon positif. Wakil Dekan 1 Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UNPAD, Prof. Dr. Atwar Bajari, M.Si., bahkan menilai Departemen Ilmu Komunikasi FISIP UNAIR sudah saatnya mengambil peran dalam penyelenggaraan doktoral di bidang komunikasi. Akademisi yang menaungi departemen tersebut secara kualitas tidak diragukan lagi, sehingga siap mencetak para doktor bertalenta di Indonesia.

Setelah mengadakan studi banding, Departemen Ilmu Komunikasi akan melakukan serangkaian proses revisi dokumen kurikulum. “Kami menentukan berapa SKS tiap mata kuliahnya, apa saja mata kuliah yang ditawarkan, dan banyak lagi.”

Selanjutnya, dokumen kurikulum yang sudah final dapat diserahkan ke Direktorat Inovasi dan Pengembangan Pendidikan (DIPP) UNAIR. DIPP UNAIR kemudian mengirimkan agenda presentasi proposal pendirian program doktoral baru di Departemen Ilmu Komunikasi FISIP UNAIR.

Artikel ini merefleksikan nilai Sustainable Development Goals atau SDGs ke-16 dan ke-4 yang dicanangkan oleh PBB. (DFD).

source
https://unair.ac.id