Sociology Students Develop the Potential of Spices to Get P2MW Funding

SURABAYA – ADM WEB| Hayyundasari Brillianza Arintra, salah satu mahasiswa Sosiologi angkatan 2022 berhasil lolos pendanaan Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW). Hayyun ditemani oleh timnya yang berjumlah empat orang dari fakultas yang berbeda.

Kompetisi tersebut diadakan secara resmi oleh pemerintah dengan tujuan untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa. Pemerintah memberikan dukungan dan pembiayaan selama  kegiatan seperti memberikan sejumlah uang maupun coaching

Hayyun beserta tim membahas mengenai Trenggalek Spice Co. Usaha tersebut berencana untuk menjual rempah-rempah bubuk ke luar negeri, ia mengungkap bahwa supplier yang akan digunakan berasal dari petani Trenggalek. 

“Awalnya iseng-iseng, aku dan timku cari tau kalo rempah-rempah itu punya banyak potensi untuk dijual ke luar negeri, ternyata memang punya potensi besar karena banyak peminatnya,” ungkap Hayyun. 

Selain melihat potensi dari rempah-rempah, Hayyun juga mengungkapkan bahwa ia dengan tim nya ingin mengangkat komoditas dalam negeri, khususnya Trenggalek untuk dikembangkan dan diekspor. 

Pertimbangan Dalam Pemilihan Topik

Dalam mempertimbangkan topik, Hayyun dan tim melakukan riset yang mendalam untuk mengetahui sejauh mana potensi dari rempah-rempah tersebut. 

“Aku denger kalo pengembangan rempah itu sangat subur dan bisa dikembangkan, terus aku juga sedih pas tau kalau nilai harga nya cukup rendah. Jadi aku pengen naikin harganya dan membuka lapangan pekerjaan,” ujar Hayyun. 

Tantangan Yang Dihadapi

Hayyun juga mengungkap bahwa dalam proses ini, ia dan tim mengalami beberapa kesulitan. Namun, Hayyun percaya bahwa di setiap kesulitan akan ada jalan yang mudah.

“Tantangannya ya mungkin mencari supplier, karena di Trenggalek itu petani nya berpencar dan sebagian hanya menanam pada musim tertentu atau hanya untuk konsumsi pribadi,” ungkap Hayyun. 

Terakhir, Hayyun menyampaikan harapan-harapannya setelah lolos pendanaan P2MW, ia mengungkapkan harapan nya terutama untuk petani rempah-rempah. 

“Semoga tujuan kami untuk mengembangkan petani Trenggalek tercapai dan orang-orang dapat mengetahui potensi rempah-rempah yang ada di Trenggalek. Kami juga mendesain wadah kami dengan kebudayaan trenggalek sehingga besar harapan kami untuk dapat dikenal di luar negeri,” ujar Hayyun. 

Artikel ini merefleksikan nilai-nilai Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-4 yaitu Quality Education. (RAP).

source
https://unair.ac.id