Exploring the Dynamics of Civilization: ICAS 13 Presents Discussion Panel on Exploring Human-River Interactions in Southeast Asia

SURABAYA – ADM WEB | International Convention of Asia Scholars (ICAS) ke-13 pada hari Rabu (31/07/2024), kembali mengadakan panel diskusi bertemakan “Human-Riverine Interactions in Southeast Asia”. Diskusi ini berlangsung di ASEEC Tower UNAIR dengan menghadirkan empat pembicara dari berbagai universitas: Dr. Freek Colombijn dan Arjan Veering dari Universitas Vrije Amsterdam, Prof. Dr. Purnawan Basundoro, S.S., M.Hum dari Universitas Airlangga, serta Dr. Ida Liana Tanjung, M.Hum dari Universitas Hasanuddin.

Keterkaitan antara Sungai dan Manusia

Topik pertama panel diskusi disampaikan oleh Freek Colombijn, berjudul “The Nexus Between Rivers and Urban Development in Southeast Asia”. Dalam pemaparannya, Colombijn menjelaskan bahwa proses hipermodernisasi dan investasi intensif di Indonesia antara tahun 1970 hingga 2020 telah berdampak negatif pada pengelolaan sungai, terutama di Jakarta dan Surabaya. Menyusul pemaparan ini, topik kedua disampaikan oleh Purnawan Basundoro, yaitu “Change in Indonesian Urban Water Management in the 1900-1990s”. Purnawan menggambarkan ketergantungan masyarakat Indonesia pada pemerintah untuk menjaga kualitas sumber air. 

“Sebagai negara tropis dengan curah hujan tinggi, air memang melimpah. Namun, untuk menjaga air tetap bersih dan siap digunakan adalah tantangan besar. Ketergantungan penduduk perkotaan pada air sungai sangat tinggi, tetapi tidak diimbangi upaya pemeliharaan sungai yang optimal dan berkelanjutan,” ujar Purnawan. 

Selanjutnya, panel membahas topik “Jeneberang River and Tallo River: The Transformation from Agrarian to Maritime Spatial Dynamics in the City of Makassar”, yang disampaikan oleh Ida Liana Tanjung. Tanjung menunjukkan bagaimana transformasi sungai memengaruhi perkembangan peradaban di Makassar. Panel diakhiri dengan topik “Diminishing Distances: Inland Connections of the Port of Tanjung Priok” oleh Arjan Veering. Arjan menjelaskan upaya pemerintah kolonial Belanda mengembangkan pelabuhan Tanjung Priok sebagai pusat maritim baru di Hindia Belanda dan Asia Tenggara, menggantikan peran pelabuhan lama di Kali Ciliwung.

Tanggapan Peserta Panel

Panel diskusi terus berlanjut dengan antusiasme peserta yang tinggi, disertai sesi tanya jawab yang interaktif. Para peserta aktif mengajukan pertanyaan dan memberikan komentar, serta memperdalam diskusi mengenai topik-topik yang telah dipaparkan. Sobia Kapadia, salah satu peserta panel diskusi memberikan tanggapannya terhadap panel diskusi tersebut.

“Topiknya sangat menarik dan relevan, tetapi dalam konferensi internasional bahasa menjadi isu penting sebaiknya ada dukungan penerjemah. Menurut saya, diskusi tentang pencemaran sungai, dampak lingkungan, dan infrastruktur dalam konteks perencanaan kota sangat penting. Saya berharap percakapan ini terus berkembang,” ungkap Sodia. 

Artikel ini merefleksikan poin SDGs ke-6 dan ke-11, yaitu Clean Water and Sanitation and Sustainable Cities and Communities. (BSKM).

source
https://unair.ac.id