Artikel ini membahas bagaimana politisi perempuan di Bali terbentuk melalui interaksi yang kompleks antara aktor individu dengan struktur sosial dan budaya yang ada. Penulis menggunakan pendekatan kualitatif untuk mengidentifikasi dinamika kekuatan sosial dan budaya yang mempengaruhi politisi perempuan di Bali. Dalam penelitian ini, ditemukan bahwa politisi perempuan Bali berperan tidak hanya dalam mengadvokasi isu-isu perempuan tetapi juga dalam memberikan solusi bagi masalah sosial yang lebih luas. Mereka beroperasi dalam kerangka “strukturasi,” di mana mereka secara aktif berkontribusi pada perubahan dan pemeliharaan struktur sosial.
Artikel ini juga menjelaskan bahwa politisi perempuan di Bali mampu beradaptasi dengan konteks sosial yang penuh tantangan, termasuk norma-norma budaya yang mungkin membatasi peran perempuan dalam politik. Meskipun mereka menghadapi kendala sosial dan budaya, mereka berhasil membangun posisi mereka di ranah politik melalui hubungan timbal balik dengan masyarakat dan sistem yang ada.
Penulis menekankan pentingnya pemahaman akan struktur sosial dan budaya dalam analisis peran politisi perempuan, terutama dalam konteks di mana budaya tradisional memiliki pengaruh yang kuat. Dengan demikian, artikel ini memberikan wawasan yang mendalam tentang interaksi antara budaya, gender, dan politik di Bali, serta bagaimana politisi perempuan menavigasi dan membentuk kembali struktur-struktur ini.
Link jurnal: https://scholar.unair.ac.id/en/publications/balinese-female-politicians-formed-by-social-formations-in-interp