Taphonomy & Archaeanthanatology Class Roleplay: Sharpening Anthropology Students' Skills in Forensic Science

SURABAYA-ADM WEB | Dalam rangka mengasah pengetahuan mahasiswa terkait Ilmu Forensik, Program Studi Antropologi menggelar roleplay menarik di Taman rumput FISIP pada Rabu (25/09/2024). Kegiatan roleplay ini dikhususkan untuk mahasiswa yang mengikuti kelas Antropologi Tafonomi yang memiliki kaitan erat dengan kasus kematian dan pembusukan tubuh.

Simulasi tersebut diprakarsai oleh salah satu pengampu mata kuliah Tafonomi & Arkeotanatologi yakni, Rizky Sugianto Putri, M.Si. Dalam roleplay tersebut, mahasiswa dibagi menjadi empat kelompok yang masing-masing mendapatkan studi kasus berbeda terkait penemuan mayat. Kasus yang dihadapi pun bervariasi, mulai dari penemuan mayat tenggelam di air hingga yang sudah terkubur selama beberapa bulan. Dalam setiap kasus, mahasiswa berperan sebagai beragam ahli forensik yang harus melakukan analisis tafonomi, yaitu studi tentang proses perubahan yang dialami tubuh setelah kematian hingga ditemukan oleh pihak berwenang.

Berperan sebagai Ahli Forensik

Setiap kelompok ditugaskan untuk mengumpulkan data, melakukan observasi mendalam, dan menyusun laporan forensik. Mereka dihadapkan pada tantangan menganalisis kondisi tubuh, lingkungan sekitar, hingga faktor-faktor eksternal seperti cuaca dan kondisi tanah. Sebagai ahli forensik, mahasiswa harus mempresentasikan dengan rinci dan menjelaskan proses pembusukan yang terjadi.

Studi Kasus yang dipaparkan oleh para keplompok memiliki bagian yang menarik perhatian. Studi kasus yang diangkat oleh setiap kelompok merupakan kasus kematian yang sempat menggemparkan jagat Indonesia. Dari studi kasus ini, menjadikan mahasiswa memiliki pengetahuan lebih dalam terkait analisis para ahli forensik dari data yang mereka dapat.

Pengalaman yang seru dan menarik

Simulasi ini menjadi kegiatan wajib yang akan dilaksanakan sebelum pekan UTS bagi para mahasiswa Antropologi yang mengambil kelas Tafonomi ini. Kegiatan ini menjadi pengalaman yang berharga bagi para mahasiswa karena didukung dengan mahasiswa lain yang mensimulasikan wartawan dalam mempertanyakan sebuah kejadian.

Dengan roleplay seperti ini, mahasiswa tidak hanya mempelajari teori-teori tafonomi dari buku, tetapi juga mendapatkan pengalaman langsung. Kegiatan ini diharapkan mampu mempersiapkan mereka untuk menjadi ahli forensik yang kompeten dan andal.

Artikel ini merefleksikan nilai Sustainable Development Goals atau SDGs ke-4 Quality Education. (ACM).

source
https://unair.ac.id