P3M HIMASOS Realizes Equal Opportunities in Disability Arts Performances

SURABAYA ADM-WEB | Himpunan Mahasiswa Sosiologi (HIMASOS) FISIP UNAIR telah sukses menyelenggarakan berbagai program kerja (proker) yang keren dari berbagai divisi pada periode kepengurusan kali ini. 

Salah satunya adalah program kerja dari divisi Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) yakni, Pentas Disabilitas (PENSI) yang dilaksanakan di SLB Karya Bhakti, Surabaya. 

Program ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan anak-anak disabilitas untuk memperoleh akses pendidikan yang setara.

HIMASOS bergerak dan berkontribusi dalam memberikan platform inklusif melalui program Socio Care, agar anak-anak disabilitas dapat mengembangkan potensi mereka secara maksimal.

Peran Sosiologi dalam Pendidikan Inklusif

Faisal Hakim, ketua HIMASOS, menjelaskan bahwa proker dari divisi P3M ini bergerak dan berhubungan langsung dengan masyarakat, sehingga kita dapat lebih peduli dan tahu mengenai kebutuhan masyarakat. 

“Melalui pendekatan sosiologis, HIMASOS mampu meningkatkan kesadaran mahasiswa mengenai isu-isu disabilitas serta mempromosikan solidaritas, dan kepedulian sosial dalam masyarakat,” ujarnya.

Adapun materi yang diajarkan di PENSI ini sangat sederhana. Panitia yang bertugas sebagai pengajar akan mendongengkan sebuah cerita sambil membawa alat peraga dan mengekspresikannya.

Selain mendongeng, HIMASOS juga menyuguhkan praktek seni melukis di tas kanvas, yang dirancang untuk membantu mereka dalam berkreasi dan mengekspresikan diri.

Tujuan dan Dampak Proker Pensi

Tujuan utama proker ini adalah untuk meningkatkan akses dan kualitas pendidikan bagi anak-anak disabilitas, membantu mereka mengembangkan potensi dan keterampilan akademik, sosial, dan kehidupan sehari-hari, serta meningkatkan kesadaran dan empati mahasiswa terhadap tantangan yang dihadapi oleh anak-anak disabilitas.

Dampak yang diharapkan dari proker ini yakni, dapat meningkatkan rasa percaya diri dan kemandirian anak-anak disabilitas. Selain itu juga dapat memperkuat kesadaran mahasiswa akan pentingnya inklusi sosial dan pendidikan untuk semua. 

Bagi mahasiswa, pengalaman ini diharapkan dapat memperdalam empati serta pemahaman mereka terhadap isu-isu disabilitas.

Sosiologi Satu Sosiologi Dulur Kabeh.

Artikel ini merefleksikan SDGs poin ke-4 Quality Education. (MM). 

source
https://unair.ac.id