FISIP UNAIR Guest Lecture Discusses New World Development Through Asia-Africa Collaboration

SURABAYA – ADM WEB | Pada Selasa, (28/05/2024) FISIP UNAIR menyambut hangat Prof. Isaac Bazie dan Assoc. Prof. Darwis Khudori sebagai dosen kuliah tamu. Berlokasi di Adi Sukadana, acara ini sukses dihadiri oleh 41 peserta baik dari mahasiswa maupun tendik FISIP UNAIR. 

Kuliah tamu ini merupakan sebuah agenda hasil kolaborasi antara Fakultas Hukum (FH) dan FISIP UNAIR. Sembari melakukan penelitian di Surabaya, Isaac dan Darwis menyempatkan diri untuk memberikan kuliah sebagai dosen tamu. Materi yang dibawakan berkaitan dengan hubungan Asia-Afrika dan dunia barat. 

Kebangkitan Asia

Kuliah ini dibuka oleh Darwis dengan materinya yang berfokus terhadap kebangkitan Asia dan perannya kepada Afrika. Dalam pidatonya, ia menyebutkan beberapa tugas yang harus dilakukan sebagai aktor yang berperan dalam kebangkitan Asia. 

“Tugas intelektual kita adalah untuk mendampingi kebangkitan Asia dalam kemajuan global menuju kesejahteraan berkelanjutan. Kita perlu mengkritisi dan mendampingi kebangkitan Asia untuk mewujudkan perdamaian, keadilan, kerjasama, keragaman dan solidaritas,” terang Darwis

Kolaborasi Asia-Afrika

Dalam pemaparannya, Darwis turut menyampaikan bagaimana Afrika seringkali menjadi objek kekuatan ekonomi dan politik dari negara lain. Saat ini, Asia menjadi rekan Afrika yang membantu untuk keluar dari lingkaran tersebut. Harapannya, kolaborasi Asia-Afrika dapat berkontribusi positif terhadap perkembangan dunia. 

Isaac melengkapi materi yang dibawakan oleh Darwis dengan membicarakan bagian “Asia-Afrika: Untuk Membangun Dunia Baru”. Kemiripan budaya, sejarah, dan karakteristik membuka harapan kolaborasi ini dapat menjadi jalan untuk membangun dunia baru. Dunia baru yang dimaksud adalah dunia yang mampu berdiri sendiri dan tidak terpengaruh negara barat. 

Naya sebagai salah satu peserta kuliah tamu mengaku, acara ini menarik untuk diikuti. Ketika diwawancara, ia mengatakan tema yang dibawakan memiliki daya tarik tersendiri sebagai pembeda dengan kuliah tamu lainnya. 

“Tema yang dibawakan beda dan jarang juga dibahas soal hubungan Asia dan Afrika. Jadi, menurut aku kuliah ini sangat menarik buat diikutin,” tutur Naya. 

Artikel ini merefleksikan nilai SDGs poin ke-4 dan ke-17, yaitu Quality Education dan Partnerships for the Goals. (EI). 

source
https://unair.ac.id