Tantangan Multikulturalisme dalam Menjaga Kesatuan dan Keberagaman Sosial

Multikulturalisme merupakan salah satu aspek krusial dalam menjaga kesatuan dan keberagaman sosial di Indonesia. Namun, saat ini, mulai muncul tantangan yang mengancam nilai-nilai multikulturalisme tersebut. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga (Unair) merespons isu ini dengan mengadakan sebuah seminar untuk membahas masalah ini. Acara tersebut dihadiri oleh mahasiswa dari berbagai universitas dan mengundang para ahli dan pemangku kepentingan dalam konteks multikulturalisme di Indonesia.

Dr. Sutinah Dra., MS., Kepala Departemen Sosiologi FISIP Unair, menyampaikan dalam sambutan pembuka bahwa menjaga multikulturalisme di Indonesia merupakan tugas penting kita saat ini. Makna multikulturalisme mulai memudar dengan munculnya kasus kekerasan dan konflik. Oleh karena itu, FISIP Unair berinisiatif untuk mengkaji lebih lanjut isu-isu sosial ini dalam masyarakat.

Seminar ini melibatkan beberapa narasumber yang memiliki pemahaman mendalam tentang multikulturalisme di Indonesia. Romo Antonius Benny Susetyo, Pr (Staff Khusus Badan Pembina Ideologi Pancasila), menekankan pentingnya menjaga keragaman aktualisasi Pancasila. Indonesia tidak hanya dimiliki oleh satu golongan, tetapi merupakan milik bangsa Indonesia secara keseluruhan. Daniel Theodore Sparingga, Drs., M.A., Ph.D, seorang dosen sosiologi di FISIP Unair, menunjukkan dukungannya terhadap argumen tersebut. Ia berpendapat bahwa dalam setiap pidato, penting untuk mengucapkan salam bagi berbagai agama, sebagai bentuk pemahaman peran kita sebagai bangsa Indonesia yang mengamalkan multikulturalisme. Akhol Firdaus, S.Ag., M.Pd, Direktur Institute for Javanese Islam Research/IAIN Tulungagung, bahkan langsung menerapkan “salam rahayu” sebelum menyampaikan pendapatnya karena beliau menganggap salam tersebut sebagai simbol ke-Indonesiaan yang kuat

Menjaga multikulturalisme di Indonesia merupakan tantangan yang harus dihadapi dengan kesadaran dan tindakan nyata. Memahami bahwa setiap individu memiliki peran penting dalam mempertahankan keberagaman sosial adalah langkah awal yang diperlukan. Selain itu, penerapan nilai-nilai multikulturalisme dalam kehidupan sehari-hari, seperti penggunaan salam-salaman yang mencakup berbagai agama, menjadi salah satu cara untuk memperkuat identitas Indonesia.

Tantangan multikulturalisme di Indonesia membutuhkan perhatian dan tindakan bersama. Dalam menghadapi tantangan multikulturalisme, penting untuk terus menerapkan nilai-nilai Pancasila sebagai pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan menjaga kesatuan dan keberagaman sosial, Indonesia dapat menjadi contoh bagi negara-negara lain dalam menghadapi tantangan multikulturalisme dan membangun masyarakat yang inklusif dan harmonis.