Dalam rangka peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia yang jatuh pada tanggal 31 Mei 2023, dua mahasiswa prodi Ilmu Komunikasi FISIP Unair, Habibur Rohman dan Daniel Julio Edward, memberikan tanggapan terkait penerapan peraturan Kawasan Tanpa Asap Rokok (KTR) di lingkungan kampus mereka.
Hari Tanpa Tembakau Sedunia merupakan program yang didukung oleh World Health Organization (WHO) dengan tujuan meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai dampak buruk penggunaan rokok atau tembakau. Tema kampanye tahun ini adalah “Menanam Pangan, Bukan Tembakau”.
Habibur Rohman menyampaikan kekhawatirannya terhadap dampak masif penggunaan rokok. Menurutnya, meskipun dampak negatif bagi perokok aktif sudah terbukti, masih banyak perokok yang kurang peduli. Ia juga mengungkapkan bahwa peraturan Kawasan Tanpa Asap Rokok di lingkungan kampus FISIP Unair sudah ada sejak tahun 2009, namun penerapannya masih kurang tegas sehingga mahasiswa belum sepenuhnya mematuhi aturan tersebut.
Daniel Julio Edward juga memberikan pandangannya terkait pola hidup sehat. Ia berpendapat bahwa kampus perlu lebih memperhatikan kondisi kesehatan lingkungan dan warga kampus. Ia berharap FISIP Unair dapat menguatkan kebijakan KTR agar lebih tegas. Menurutnya, sulit menerapkan pola hidup sehat jika masih ada anggota civitas akademika yang tidak menyadari bahaya merokok.
Tanggapan kedua mahasiswa ini menunjukkan pentingnya kebijakan yang konsisten dalam menciptakan lingkungan kampus yang bebas asap rokok. Mereka menekankan perlunya edukasi tentang bahaya merokok dan pentingnya pola hidup sehat agar seluruh anggota kampus dapat menyadari dampak negatif rokok dan mendukung penerapan kebijakan KTR yang lebih tegas.
Komitmen dan kolaborasi antara mahasiswa, staf, dan pihak kampus menjadi kunci dalam menciptakan lingkungan kampus yang sehat dan bebas asap rokok. Upaya bersama dalam meningkatkan kesadaran dan menerapkan kebijakan KTR akan memberikan manfaat jangka panjang bagi kesehatan dan kesejahteraan seluruh warga kampus.