UNAIR Sociology Association Holds Sociolympic, Event to Show Abilities of High School/Vocational School Students in East Java

SURABAYA – ADM WEB | Himpunan Mahasiswa Sosiologi (HIMASOS) FISIP UNAIR kembali menggelar salah satu acara tahunan terbesarnya, yaitu Sociology Olympiad (Sociolympic). Sesuai namanya, helatan tersebut merupakan ajang olimpiade di bidang Sosiologi bagi para pelajar SMA/SMK se-Jawa Timur. Sukses diselenggarakan pada 25-26 Mei 2024, di Aula Soetandyo serta Gedung A perkuliahan FISIP UNAIR.

Mengusung tema “Exploring Social Dynamics In The Wizarding World”, Sociolympic tidak sebatas ajang memperebutkan gelar juara, melainkan sebuah proses dari pembelajaran.

“Kita belajar untuk berani keluar dari zona nyaman, belajar untuk kritis, belajar observasi dan bersosialisasi. Itu sebabnya acara ini mendukung ke poin SDGs kempat terkait quality education,” papar Fina Raihana, mahasiswa Sosiologi tahun kedua sekaligus PIC Sociolympic.

Melalui penyelenggarakan olimpiade ini, para peserta akan berkesempatan untuk mengasah kemampuan mereka dalam menganalisis berbagai fenomena sosial dari kacamata Sosiologi. Di sisi lain, Sociolympic turut menjadi wadah branding prodi Sosiologi FISIP UNAIR kepada pihak luar. Sukses diikuti oleh puluhan tim dari berbagai sekolah, Sosiologi FISIP UNAIR akan semakin dikenal oleh calon mahasiswa baru.

Lebih lanjut, Fina menjelaskan Sociolympic memiliki tiga tahapan. Pertama, babak penyisihan. Pada babak penyisihan, peserta akan menjawab soal-soal pilihan ganda. Peserta yang berhasil melalui babak penyisihan, berhak melanjutkan perjuangan ke babak semi-final. Sedikit berbeda dengan babak sebelumya, babak semi-final menuntut peserta untuk menjawab soal olimpiade Sosiologi dengan pertanyaan esai. Kemudian, di babak terakhir atau final, gelar juara akan diperebutkan melalui mekanisme cerdas cermat.

Kendati demikian, di balik kesuksesaan acara, Sociolympic mengalami berbagai kendala sebelum penyelenggaraan acara.

“Waktu yang mepet karena kepotong berbagai liburan, jadinya mempengaruhi pendapatan dari sponsor. Namun, hal itu dapat teratasi dengan baik berkat bantuan seluruh panitia. Kami tidak menyangka pesertanya cukup antusias dari tahun kemarin,” ujar Fina.

Sebagai penutup, Fina berharap Sociololympic mampu melebarkan sayap tidak hanya di tingkat Jawa Timur, melainkan Jawa-Bali bahkan nasional. Dengan demikian, Sosiologi UNAIR mampu lebih dikenal di kalangan masyarakat sebagai program terbaik studi Sosiologi terbaik ke-3 di Indonesia.

Artikel ini merefleksikan poin ke-4 SDG yakni Quality Eduaction yang dicanangkan oleh PBB. (DFD).

source
https://unair.ac.id