Nabilah Az-Zahro's journey to achieve the title of FISIP UNAIR Outstanding Graduate

ADM WEB – SURABAYA | Momen wisuda adalah momen berharga sekaligus begitu dinanti oleh mahasiswa tingkat akhir. Terlebih, jika berhasil membawa pulang predikat sebagai Wisudawan Berprestasi. Hal itulah yang kini dirasakan oleh Nabilah Az-zahro atau biasa dipanggil Nabilah.

Seluruh kerja kerasnya selama 3,5 tahun sebagai mahasiswi program studi (prodi) Hubungan Internasional terbayarkan dengan manis. Predikat Wisudawan Berprestasi FISIP UNAIR Periode Maret 2024 berhasil melekat pada namanya.

Sejak menjadi mahasiswa baru, Nabilah mengaku dirinya sudah bertekad untuk memaksimalkan waktu dan peluang pada setiap kesempatan.

“Saya mulai mengikuti organisasi di himpunan kemahasiswaan dengan harapan bisa mendapat pengalaman lebih dan semakin dekat dengan keluarga HI, baik dosen, kakak tingkat, dan teman-teman,” kenang Nabilah.

Tanpa disangka, hal tersebut justru menjadi pintu awal bagi Nabilah aktif mengikuti berbagai perlombaan karena relasi yang dimiliki. Meski sempat pesimis, Nabilah berhasil meraih kemenangan di beberapa perlombaan baik nasional maupun internasional, bahkan berkesempatan menerbitkan dua buku ber-ISBN.

“Dengan bekal pengalaman kuliah tersebut, saya juga berkesempatan menjadi awardee Sobat Bumi atau mendapat beasiswa dari Pertamina Foundation, sehingga 4 semester terakhir biaya kuliah saya gratis,” imbuhnya.

Mahasiswa yang tertarik dengan isu internasional itu semaksimal mungkin membuat time management yang baik antara berkuliah, perlombaan, organisasi, dan sederet kegiatan lain. Dalam beraktivitas, Nabilah selalu membuat to-do list harian, mingguan, bahkan bulanan.

Dengan demikian, mudah baginya untuk memetakan prioritas dan tujuan selama berkuliah. Ditambah lagi, Nabilah adalah pribadi yang anti multi-tasking. Sebisa mungkin untuk tidak menunda pekerjaan, sehingga dapat leluasa mengerjakan tugas tanpa terikat waktu.

Menurut Nabilah, inspirasi yang mendorongnya untuk terus berkembang selama berkuliah adalah keluarga.

“Keluargalah yang menjadi inspirasi saya untuk memaksimalkan masa studi. Sejak kecil orangtua saya senantiasa menanamkan pentingnya sekolah yang tidak hanya masuk kelas, tapi berusaha semaksimal mungkin untuk belajar dan memanfaatkan kesempatan yang ada,” tutur Nabilah.

Selain itu, lingkungan HI FISIP UNAIR kompetitif juga berperan memberinya suntikan semangat untuk senantiasa berproses.

Di balik prestasi Nabilah yang gemilang, bukan berarti dirinya tak pernah mengalami kegagalan. Jatuh bangun sudah pernah dilalui. Gagal dalam perlombaan, gagal dalam seleksi penerimaan, dan banyak lagi kisah pahit lainnya.

Namun, bagi Nabilah, kegagalan adalah kesempatan untuk terus belajar, senantiasa berkembang meski ‘berdarah’, dan menjadi lebih kuat dari kemarin. Tak pernah lelah mencoba dan tetap semangat adalah kuncinya.

Sebagai penutup, Nabilah berpesan untuk mulailah berani mengambil setiap kesempatan dan peluang yang ada. The secret of getting ahead is getting started. Take the risk or lost the chance.

“Kesempatan tidak datang dua kali. Fokus utamanya bukan menjadi wisudawan berprestasi, tapi bagaimana bisa memaksimalkan segala fasilitas kampus untuk mengembangkan potensi diri dan berdampak bagi lingkungan sekitar,” pungkasnya.

Berita ini merupakan salah satu bentuk dari kegiatan SDGs ke-4, yakni Quality of Education yang dicanangkan oleh PBB. (DFD).

source
https://unair.ac.id